Iwan Sams, mendapatkan email dari Kakak kelas kita, angkatan 72. Mungkin Bapak kelas kali ya? Hahaha ...
Nama beliau Supriyatno Sutardjo mengirim e-mail berikut ini untuk tambah2 wawasan mengenai sekolah yang kita cintai itu.
Kyai Lurah,
jamane inyong sih sing jenenge eskul urung ana tur kegiatan luar pelajaran sitik banget,
Tahun 72 ana pramuka aku melu mung telung wulan terus bubar oranana lanjutane jarene oranana pelatihe. Wektu kuwe sing ana saka dirgantara pelatihe auri sekang wirasaba, dadi ya pramuka magel/mendo.
Rohis urung ana, aku bocah enem apa papat yah wis klalen tau di seneni pak Eman Sudarsono guru agama waktu kuwe sebabe ora melu jumatan ning bangsal. Gemiyen durung ana mushala/masjid sakiye wis ana ya!
Lha kegiatan sore bar skolah biasane ya pada sinau bareng ngerjaken PR sekang Bu Suji, Pak Darso, Pak Yono, Pak yuwono dll. Angger ora nana PR ya pit-pitan kliling praketa, lha wong inyong dudu asli praqerta.
Nek Olahraga mlayu-mlayu metu sekang sekolahan biasane muter ngliwate smea maranata nang kono nggodani bocah SMEA.
Disarikan dari milis DELTU-Club@yahoogroups.com
Sabtu, 12 Desember 2009
Rabu, 09 Desember 2009
"Korupsi" di SMAN2 Purwokerto
Memperingati tanggal 9 Desember 2009 ini sebagai hari anti korupsi, nih jadi teringat sesuatu di sma2 pwt dulu... Kategorinya ya masuk sebagai korupsi, cuma gak tahu bisa masuk untuk diselidiki KPK apa tidak ya gak tahu, mestinya ya tidak wong kejadiannya sudah dulu banget... dan pelakunya kalau diselidiki ya banyak juga sebenarnya.. . (Hayo padha mau ngaku apa tidak)... Kerugiannya berapa, siapa yang menanggung ruginya itu... Pokoknya judul thread ini adalah Korupsi di SMAN2 Pwt, kalau mau lebih lengkap ya ditambah 'jaman dulu'. Baca saja terus lanjutannya ini.
Mudah-mudahan masih padha ingat kalau pelajaran olahraga (yang bukan teori lho ya), biasanya kan siswa sudah ganti seragam olahraga yang warna biru itu (kayak seragamnya City apa seragamnya Lazio persisnya ya ?). Kalau yang laki biasanya ganti di kelas, kalau yang perempuan ganti dimana ya (lupa aku tempatnya). Terus habis itu kumpul di lapangan dan diabsen sama pak Gi (CMIIW, wong namanya lupa2 ingat). Setelah lengkap, semua disuruh keliling lapangan sekolahan depan tapi lewat jalan bukan di pinggir lapangannya. Jadi biasanya mengikuti arah berlawanan jarum jam (ini kayaknya juga bener, soalnya kalau searah jarum jam, nanti ngelawan arus).
Terus korupsinya dimana ? (ya bentar dong, ni lagi ngingat-ngingat lagi, kalau gak sabaran, yang dikorupsi ceritanya ini saja lho).
Pak Gi biasanya instruksi lari-lari kecil keliling 3 putaran, terus ke arah jalan tanah (tahun 84-87 dulu belum diaspal) terus masuk ke jalan besar, berlari di trotoar biasanya, terus belok kiri masuk jalan ksatrian dan masuk lorong sekolahan lagi. Genap 1 putaran dan terus sampai 3 putaran. Itu normalnya.
Terus korupsinya dimana sih ?
Waktu itu kan ada 4 unit (apa 3 unit ya) bangunan kelas yang di pojok barat lapangan menghadap ke timur membujur utara-selatan. Tentu saja kalau pas di sebelah barat bangunan itu akan tidak kelihatan oleh pak Gi (hehe... wong pak Gi sendiri gak ikut lari). Nah ini yang pelaku korupsi beraksi, saat putaran pertama, dia (atau sering mereka) cuma lari sampai sini saja, sementara yang lain tetap lari. Para koruptor ini menunggu temannya yang lain berlari sampai putaran yang kedua atau malah yang ketiga, kemudian baru ikut lari kembali untuk putaran tersisa.
Nah betul kan itu sudah tergolong korupsi, jadi bertobatlah wahai para koruptor... mumpung masih ada kesempatan bertobat.
Kalau tidak ingin diproses di KPK, ya coba lah saat reuni-an kembali di sekolahan (yang entah kapan lagi), lunasi lah hutang-hutang lari sekian putaran sesuai dengan jumahyang dulu dikorupsi... .
ps. sorry kalau bikin judulnya dibuat mengerikan dan dapat merugikan nama baik sekolahan... .
Salam semuanya,
Iqmal
(Diposting Iqmal Tahir di milis deltu-club@yahoogroups.com)
Ps: Gambar illustrasi tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya, waspadalah...!!!
Kamis, 03 Desember 2009
"Finding Nemo, Uppss... Finding Ugi"
Kawan,
Di facebook baru saja seorang kawan kita menemukan diriku dan dia kita temukan. Ugi S. Damas namanya.
Dulu saat sekolah dia kita kenal dengan nama Ugi Susmiati, ex Fisika-2. Saat ini Ugi berdomisili di Rawamangun, Jakarta. Aku sudah mengundangnya bergabung di milis ini.
Salam,
IwanSams
Ugi :
makasih wan ! tp jgn dibilang diketemukan, oya..namaku ugi susniati,bukan susmiati ! blm di nasi kuning..rumahku di pwt d jln mas cilik no 12.
IwanSams:
Gi,
Tradisi di milis ini, kalau kawan lama tak berjumpa terus "ketemu" ya dianggap barang temuan alias diketemukan, hehehehe ............ .
Kalau kumpul-kumpul dan pas ada Nina, selalu salah satu topik yang hangat disinggung adalah "dimanakah Ugi sekarang berada?"
Saat Reuni Akbar tahun lalu, kang Kadar sebenarnya sudah berusaha mencarimu di Jalan Mas Cilik, namun entah kenapa tak ketemu. Mungkin beliau mencarinya di alamat yang keliru.
Suatu hari saat aku dan keluargaku menginap di Hotel Mutiara Purwokerto, kusempatkan berjalan kaki bersama anakku ke jalan mas Cilik juga. Tapi kok waduh, semuanya sudah berubah. Hampir tak kukenali lagi rumahmu yang biasa juga jadi tempat ngumpul anak-anak kost seperti aku, Tartum dan Wikan dulu usai latihan Pramuka saat jaman dulu itu Gi.
Jadi, begitulah. Finding Ugi. Mirip dengan film kartun lucu yang sukses itu. Judulnya Finding Nemo. Hehehehe
Gi, ceritakan kau kemana aja selama 20 tahun ini ? Kita tahunya kau kuliah di ISI. Kalau dilihat di facebook, kau malah sudah jadi Direktur, pula sudah S-2. Luar biasa.
Silahkan .....
Kadar Juniarto :
Betul, tidak mengenal maka tak sayang
Silahkan memperkenalkan diri lagi, buanyak yang menanti apalagi ditambah bumbu-bumbunya disekitar jeng Ugi. Dulu pada saat persiapan reuni kota kripik ini kita kubek bareng-bareng, kita cari sisa-sisa informasi hanya bermodal buku biru (yang sudah lumayan kucel).
Dibantu kawan-kawan panitia akhirnya kita bagi tugas masing-masing wakil kelas minimal harus bisa mendapat informasi 20 orang. Luar biasa hasilnya dari sekitar 70 nomor telepon yang ada di blog deltu bertambah menjadi 194 nomor telepon (yang semuanya aktif waktu itu). Dan sesuai dengan mandat yang ki lurah dan sedulur berikan (update itu jalan terus) sampai kapan yah ?
Mungkin sampai kita sama-sama tua atau sampai ajal menjemput kita ?
salam
Iqmal Tahir :
Ugi itu memang mungkin mirip orang ilang, bayangkan saja Yanti yang pernah ditanya saja sampai gak tahu... Yanti itu yang dulu di gang mas cilik juga, serumah sama Ugi. Untuk jelasnya ya tanya Iwan kalau yang untuk mbakyu ini...
Disarikan dari milis DELTU-Club@yahoogroups.com
Langganan:
Postingan (Atom)