Kita semua satu generasi. Satu angkatan. Generasi yang bersekolah di SMA tahun 1984 - 1987. Jadi mungkin kegalauan saya mungkin pernah menjadi kegalauan kawan-kawan semua. Kerisauan saya mungkin juga pernah kalian alami juga. Tahun ini, atau tahun depan kita semua berusia memasuki usia dewasa. 40 tahun.
Pernahkah anda bertanya, kenapa masa SMA dianggap masa paling menyenangkan dalam hidup kita ? Padahal singkat saja. Hanya tiga tahun, only three years man ....
Buat saya sendiri, masa SMA adalah a never ending story ....
Apalagi saat itu adalah suatu masa ketika begitu aku rajin mencatat dan menulis diary. Syukur pada Tuhan bahwa niatku memusnahkan sang diary batal begitu saja. Dan seketika kubenamkan ke gudang. Baru ketemu lagi sekitar 3-4 tahun yang lalu. Luar biasa kalau aku membaca diary ku itu.
Itu sebabnya tak malu aku membaginya kepada teman2 semua. Kadang aku menangis membaca sang diary, sedih, terharu, campur aduk jadi satu. Masa indah yang tak pernah selesai untuk diceritakan. Diceritakan pada kalian, dan diceritakan pada anak keturunanku nanti. Cerita yang tak pernah selesai.
Tak ada lagi rahasia yang perlu disembunyikan setelah 20 tahun lebih berlalu. Malah kenangan indah itu bisa menyatukan kita semua. Itulah yang aku inginkan, temanku.
Masa SMA adalah saat kita menjadi remaja. Setengah anak-anak, dan setengah orang dewasa. Kita semua sebenarnya masih anak-anak, tetapi juga dituntut sebagai orang dewasa oleh lingkungan sosial kita. Kita belum punya penghasilan sendiri, tetapi diminta bersikap terhormat layaknya orang dewasa.
Susahkan ? Kita tak lagi bisa berteriak sesukanya, atau kencing sembarangan ....
Kita tak lagi bisa telanjang bulat, tanpa seorangpun peduli. Kita sudah dewasa. Kita juga bisa jatuh cinta, tetapi terkadang tak mengerti kenapa orang yang kita kasihi tidak mencintai kita seperti kita berusaha mencintai dia.
Itulah masa SMA. Masa yang singkat, manis namun tak lagi bisa kembali pada kita.
Kegiatan kita saat sekolah juga tak jauh dari yang ini nich, coba deh kawan inget-inget.
Bangun antara jam lima sampai jam setengah tujuh. Aku sendiri kebanyakan bangun jam enam, karena malamnya lebih sering begadang. Sholat shubuh sering banget deh kesiangan. Lantas pakai seragam putih abu-abu. Kemudian ambil motor terus ngebut ke sekolah di Jalan Jenderal Gatot Soebroto Purwokerto.
Kelas satu malah aku jalan kaki ke sekolah, dan kelas 2 sempat jadi anak BMX, karena senang pakai sepeda. Parkir di sebelah timur gedung sekolah, melewati lorong dekat lab fisika, baru deh sampai di gedung SMA.
Menyapa teman-teman yang biasanya duduk-duduk di depan kelas. Ngobrol kesana kemari, mengerjakan (menyalin) PR kalo ada, baca-baca catetan-buku-
Sekolah. Ini dia. Kegiatan belajar. Masa SMA berisikan 40 % belajar dan sisanya bersosialisasi, juga bermain serta melakukan hal-hal yang ingin kita lakukan !! Apapun itu. Saat istirahat tiba yang cuma 15 menit, banyak hal bisa dilakukan. Main OX, jalan-jalan atau ngeceng ke lain kelas, pergi ke kantin makan baksonya Bu Dikin, melamun, ngerjain PR atau gangguin anak cewek.
Udah selesai ? Nggak. Masih ada kesempatan buat ngobrol, nggosip doongg.. ngomongin orang, ngata2in siapa gitu, membicarakan barang baru, dan lain-lain. Yang aktif di OSIS kadang2 suka cawe-cawe. Eh ntar pulang rapat sebentar ya? Atau yang di Pramuka bikin rencana kegiatan.
Such a great moment !
Kegiatan lain adalah aktivitas keagamaan. Sholat Dhuhur berjamaah. Tapi pas pulang sebagian duduk-duduk aja di Musholla. Rame-rame ngobrol seru, atau kumpul di kantin, kadang ada yang main gitar, nyanyi2, ada yang mojok homoan, hehehehe.
Yahh kawan, another great time u can’t find anywhere else.
Setelah sholat, kembali lagi rutinitas ini kita ulang. tapi tidak pernah membosankan. Dari jam ke jam, dari hari ke hari.
Ya kawanku, masa-masa itu sudah berlalu. Masa-masa itu beban kita begitu sedikit. Kegiatan kita kebanyakan hanya belajar, ngobrol-ngobrol, main-main, semua bersama teman-teman.
Dan kehadiran teman-teman inilah yang begitu mengikat kita (dan banyak orang lainnya) dengan masa SMA-nya. Saat itu, seorang remaja menemukan pribadi-pribadi lain yang bisa disebut teman, bahkan sahabat. Terkadang menjadi sahabat seumur hidup. Bahkan ketika kita masing-masing sudah berkeluarga.
Ya, kita bisa nemuin teman atau sahabat dimana aja. Masa SMA memang so great, begitu istimewa. It’s just like that, period. Gak ada satu sebab atau beberapa sebab tapi keseluruhannya, dalam satu kesatuan yang disebut masa SMA, masa yang paling indah.
Ohhh kawanku, nangis yukh ....
Tahun ini atau tahun depan kita sudah 40 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar