INILAH rumah yang dipergunakan sebagai tempat menginap bareng-bareng di Kampung 99 Pepohonan, Depok, Jawa Barat. Bangunan yang terbuat dari kayu jati ini terdiri dari dua lantai, dan tempat pengambilan gambar ini terletak di lantai dua. Rumah ini lumayan mahal sewanya, untuk semalam saja dikenai charge Rp 2 Juta. Ini biaya kedua terbesar yang mesti kita keluarkan untuk keperluan acara Family Gathering ini. Biaya terbesar tentu saja adalah konsumsi yakni tiga kali makan untuk seluruh peserta.
Dari kiri ke kanan adalah Tartum, Iwan, Nina, Alfina, Ken Cintowati, Lestari Partiningsih, Kun Ani Ratih, Catur Yuliastuti dan Dora. Lihatlah betapa lebar dan hangatnya tertawa mereka. Maklumlah banyak diantaranya yang tak bertemu lebih dari 20 tahun yang lampau sejak meninggalkan bangku sekolah, SMA Negeri 2 Purwokerto pertengahan tahun 1987. Ketika bertemu rata-rata sudah bersuami dan beristeri dan juga punya sejumlah anak-anak.
Meski tidak muda lagi, ternyata bersama teman-teman sebaya dan anak-anak yang kita cintai bersama kita rela melakukan berbagai aktivitas game yang dipandu oleh Tim Kaki Langit pimpinan Makhsun, teman kita yang punya perusahaan outbond itu. Lucu dan bikin kita tergelak-gelak. Ini beberapa diantaranya.
Foto kiriman Kun Ani Ratih ini adalah foto hari kedua, Minggu 6 Juli 2008. Saat itu bapak-bapak diadu dengan ibu-ibu pingsut grup : Gunting, kertas dan batu. Pemenangnya ? Kalau ndak salah draw ya ? Terlihat menghadap kamera dari kiri ke kanan adalah Iwan, Yus, mas Yudi (suaminya Alfina), Adjib, mas Sugeng (suaminya Catur) dan Asep Adiyani. Sedangkan membelakangi kamera, kayaknya Catur, Nina, puterinya Ken Cintowati dan Alfina (maen tebak-tebakan aja .... gak jelas, hehehe).
Kita juga diperkenalkan permainan beregu yang seru yaitu menjaga agar dua balon tidak jatuh ke tanah dengan mengurungnya dalam lingkaran dalam suatu jarak tertentu. Kelihatannya mudah, tetapi sebenarnya sulit sekali. Untuk permainan ini juri menentukan pemenangnya adalah bapak-bapak, hehehe. Maklumlah, lebih cepat sampai ke finish.
Terus kita juga diminta membuat mumi yang kita beri nama kreasi sendiri. Ada dua mumi untuk masing-masing kelompok membuatnya. Jadi kelompok bapak-bapak membuat dua mumi dan kelompok ibu-ibu juga membuat dua mumi (lihat foto). Membuatnya dengan menggunakan tisu gulung. Agak sulit memang karena tisunya putus terus kala diulur-ulur menyelimuti sekujur tubuh sang mumi.
Selesai mumi dibuat, langsung disuruh berjoget goyang dombret. Hahahaha. Jadi lucu deh. Lihat saja gaya Kun Ani Ratih itu yang berjoget disamping kedua mumi yang malang itu.
Anak-anak juga punya kesempatan menikmati enaknya naik perahu. Foto jepretan dari Ajib Al Hakim ini menunjukkan anak-anak itu rame-rame naik perahu. Tiap anak dikenai tarif Rp 20 ribu. Duh, mahalnya.
Buat yang tidak datang pada acara Family Gathering Deltu Club, apapun alasannya, dijamin pasti menyesal. Ini acara yang tak bakal dilupakan. Kita juga semua sepakat bahwa acara ini akan dibikin berseri dan dilain waktu, entah setahun lagi atau dua tahun kemudian akan digelar lagi dengan acara yang lebih besar, lebih heboh, lebih banyak pesertanya dan lebih berkesan. Mulai sekarang, menabunglah mungkin Rp 50 ribu sebulan cukuplah. Dan tahun depan sudah terkumpul dana sebesar Rp 600 ribu. Menabunglah khusus untuk acara ini dan berikan waktu untuk hadir pada acara Family Gathering berikutnya.
Terakhir sebelum berpisah, kitapun foto bersama di depan kantor Kampung 99 Pepohonan. Buat Kamp 99 , please deh ...kenapa juga kita jadi di charge soal lapangan, sebesar Rp 200 ribu, terus meletakkan tenda seemprit juga dicharge juga. Wong diawal gak ada omongan kayak gitu. Perasaan dimana-mana kalau kita udah menyewa tempat/rumah maka lapangan tidak dikenain charge deh. Benar-benar mengecewakan. Jadi disamping kegembiraan yang didapatkan maka ada pula kekecewaan yang menyembul sedikit. Meskipun akhirnya ya diikhlaskan saja. Apa boleh buat. (Teks oleh Iwan Samariansyah dan Alfina Damayanti, Foto oleh Kun Ani Ratih dan Adjib Al Hakim)
Rabu, 16 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar