Senin, 18 Oktober 2010
Silaturahmi Nasional Deltu (bagian 2)
Para tamu ternyata sudah sampai di rumah Eny Widowati (ex Fis-3) di Graha Mutiara, yang lokasinya tidak jauh dari pintu tol Bekasi Timur. Sementara saya yang tadinya mau menjemput di Km 44, justru datang belakangan. Maklum saja, mereka datang lebih cepat dari biasanya sehingga pengaturan waktu yang direncanakan meleset semua.
Dan begitulah. Akupun jadi warga Deltujak kedua yang menyambut kedatangan 11 tamu dari Deltupur yang pagi itu masih tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 400-an km, dari Purwokerto menuju Jakarta. Ada Sembodo-Tina suami isteri, lantas Ety, kemudian Hery Peye, Hendro, Edi, Kadar, Ismurtyadi, Nono, Sapto dan Taufan (cabang Tegal). Kamipun berbincang-bincang ngalor ngidul sambil sesekali mencomot berbagai ragam kue2 dan mendoan yang sudah disediakan tuan rumah. Thank you banget lho En.
Tepat pukul 09.00 pagi kamipun bersiap menuju lokasi penginapan yaitu Hotel Desa Wisata, yang lokasinya berada di dalam kompleks TMII Jakarta. Di luar dugaan perjalanan sangat lancar, meskipun rombongan kami terpisah. Saya, Peye, Iis dan Kadar berada dalam satu mobil tiba duluan di pintu utama TMII, menyusul kemudian mobil yang disopiri Endro dan terakhir mobil yang disopiri Sembodo. Kamipun segera masuk, membayar sesuai ketentuan yaitu Rp 9ribu untuk mobil dan Rp 10.000 perorang.
Di lokasi penginapan setelah menghubungi resepsionis, kami akhirnya mendapatkan bangunan bernomor D-1 dan D-2. Masing-masing kamar yang bisa diisi oleh 20 orang, terdiri dari 10 tempat tidur bertingkat. Dilengkapi dengan dua WC dan dua kamar mandi. Rencananya memang satu kamar untuk bapak-bapak dan para anak lelaki, sedangkan kamar lainnya untuk ibu-ibu dan anak-anak perempuan. Kamipun segera leyah leyeh, terutama warga Deltupur yang tidak cukup tidur melepaskan penatnya. Kamar ibu-ibu kosong karena hanya berisi dua orang yaitu Tina dan Ety. Tetapi itu tak berlangsung lama karena sekitar pukul 11.00 WIB datanglah dua anggota panitia dari Deltujak yaitu Alfina dan Nina. Alfina juga mengajak puteri bungsunya menemani.
Tak lama kemudian menyusul hadir di lokasi Asep Adiyani ditambah isteri dan puterinya. Dengan membawa makanan tentu saja. Suasana mulai ramai, lantas semakin sore warga Deltujak yang datang semakin banyak. Teriakan, seruan, candaan khas ala Purwokerto pun pecah. Yang lucu ya tetap saja Ade yang datang dengan isteri dan rombongan. Seperti biasa dia menyalami semua dengan akrab dan tertawa-tawa, tetapi belakangan ketahuan kalau dia banyak lupa dengan nama teman-teman. Hahahaha.
Pada sekitar jam 14.00 WIB beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak disertai sejumlah anak-anak memutuskan membuang waktu sejenak untuk berkeliling di komplek TMII. Sementara para tamu terus berdatangan. Bersalaman, berpelukan ala teletubbies, mengoceh gaya bebek ketemu air, hehehehe, dan makanan tumpah ruah melengkapi perhelatan akbar di Jakarta itu. Suasana kebersamaan dan keakraban terasa sekali. Dan itu berlangsung sampai sore hari menjelang maghrib. Makan malampun segera disiapkan oleh panitia, dan terima kasih untuk Bowie, warga Deltujak yang dengan sigap mencarikan nasi rames untuk peserta Silaturahmi Nasional untuk makan malam.
Semuanya senang dan kenyang usai makan malam dan acara puncakpun dimulai didahului dengan sambutan Ketua Panitia, Kang Ade. Disusul pidato pembukaan sekaligus informasi terbaru mengenai kartu keanggotaan Deltu seumur hidup dari Kang Sembodo. Lantas pidato wakil-wakil kelas. Kelas Sos diwakili oleh Kang Nono, kelas Bio diwakili oleh Kang Maksum, kelas Fisika oleh peserta terjauh yaitu Kang Tartum yang baru saja mendarat dari penerbangan Ternate - Jakarta. "Saya bangun jam 5 pagi Waktu Indonesia Timur," katanya.
Ngantuk ternyata tidak menghalangi kang Tartum untuk berpidato paling panjang, sedangkan Nono pidatonya paling pendek. Tak lupa pula satu pengumuman dari Jeng Tjatur Yuliastuti yang tanggal 28 Oktober 2010 nanti akan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Kita semua berdoa untuk jeng Tjatur. Alfatihah.
Setelah itu acara bebas diisi dengan macam-macam cerita dari Kang Sembodo, kang Hendro dan kang Tartum. Ramelah suasana dengan gelak tertawa ala SMA tahun 1980-an, hehehehe ..... lantas ada acara foto-foto dengan berbagai pose yang narsis luar biasa. Sampai para Deltu yunior terheran-heran melihat gaya berfoto ayah dan ibundanya yang tidak kalah dengan para ABG kalau diambil fotonya. Sebagian peserta memang bertekad untuk lek-lekan sampai pagi, dan itu benar-benar dilaksanakan oleh beberapa peserta yaitu ngobrol sampai jam 03.00 pagi. Saya sendiri menyerah karena mata memang sudah mengantuk. Usia tidak bisa ditipu.
Paginya. Acara dimulai pukul 06.00 pagi yang dipimpin fasilitator dari Selaras Outbond, pimpinan Kang Maksum. Diisi dengan acara fun game yang seru dan lucu. Acara digelar di lapangan Desa Wisata dan diikuti dengan antusias oleh para peserta Silatnas. Lihat saja foto-foto seru yang sebagian sudah saya tampilkan di facebook. Pendek kata acara Silatnas kali ini benar-benar tak terlupakan. Pada 5-6 Juli 2008, Deltu juga pernah menggelar acara menginap bersama di Kampung-99 Depok. Tetapi dari segi jumlah peserta, tentu saja kalah jauh dibandingkan acara 16-17 Oktober 2010 kali ini.
Siangnya, akhirnya kita mengadakan farewell party. Bagaimanapun ada pertemuan, maka ada pula perpisahan. Sebagian peserta dari Jakarta memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk piknik berkeliling Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sedangkan tamu dari Purwokerto juga berpisah, ada yang ke Serang (Ismurtyadi), ada pula yang menginap dulu di Jakarta satu malam (Sembodo, Tina dan Ety). Selebihnya langsung berangkat pulang menuju Purwokerto. Dari laporan Nono, mereka tiba di Purwokerto sekitar jam 01.00 malam.
Demikian laporan yang bisa saya tulis pada kesempatan kali ini. Detil-detilnya silahkan kalau mau ditambahkan. Kalau tidak salah Kun Ani Ratih mencatat beberapa data penting yang layak dibagi untuk sidang milis ini. Misalnya berapa orang yang datang, siapa saja dan berapa jumlah dana yang terkumpul hasil saweran untuk membiayai pertemuan kali ini.
Salam Perseduluran,
Iwan Sams
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar