saat masih kuliah di UGM, suatu ketika di satu lebaran, saya main ke rumahnya Pak Topo di Tanjung ...
Tak jauh dari garasi Bis Aries. Dan memang dekat dengan budeku tinggal, yaitu Pakde dan Bude Suhud. Bisa dibilang tetangga.
Saya lupa semester berapa waktu itu.
Yang jelas, rumahnya yang dibangun dengan gaji guru dan pinjam bank (berlantai 2) saat itu belum juga selesai dibangun. Bayangkan, mulai dibangun saat kita duduk kelas 2 SMA, dan beberapa tahun kemudian saat saya, anak muridnya, datang bersilaturahmi rumah itu belum juga selesai. "Kurang ragade dik," ujar Pak Topo, agak sedih.
Waktu itu dia memanggilku dik. Aku ikut sedih juga. Mereka, bapak-bapak dan ibu-ibu guru kita itu memang mesti pandai-pandai menyisihkan rejeki agar bisa mendapatkan rumah tinggal yang bagus dan layak ditempati.
Bicara soal guru kita, siapa yang masih ingat Pak Sawino from Sitapen? Pasti banyak cerita mengenai mendiang Pak Sawino. Beliau adalah salah satu guru dimana saya pernah berkunjung ke rumahnya meski beliau bukan wali kelas saya.
Kalau ndak salah, beliau dulu mengajar PSPB ya? Guru Sejarah tepatnya.
Saya ada beberapa cerita menarik mengenai beliau. Tapi nanti ya? Kapan-kapan ditulis.
Ditulis oleh : Iwan sams
Selasa, 17 November 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar