Minggu, 31 Oktober 2010

Khabar dari Tanah Suci (3)


Ass. Hari ini (30 Oktober 2010 pk. 15.36 WIB, pk. 11.36 Waktu Makkah) berkunjung ke Jabal Rahmah, Jabal Nur, peternakan unta dll....
Dilanjut umrah kedua dengan miqat dari aziziyah....
Bantuin doa ya... semoga semua lancar dan diberi kemudahan...
amiiiin

Jumat, 29 Oktober 2010

DELTU-CLUB vs Deltu-Club


Milis Deltu-Club dapat saingan dari saudara kembarnya yaitu DELTU-CLUB. Fasilitas yang ditawarkan DELTU-CLUB lebih baik dan familier karena masuk lewat Facebook. Mengapa menjadi saingan? Karena postingan ke DELTU-CLUB masuk juga ke email dan bisa dibalas lewat email. Ini yang saya rasakan kok banyak postingan DELTU-CLUB di email saya. Tadinya saya mengira itu adalah milis DELTU-Club, kok tumben ramai, he he he. Eh jebule postingan dari FB. Tapi . . . ngga papalah wong tujuannya sama yaitu sebagai ajang silaturahmi lewat media yang mudah dan murah.
Walau bagaimanapun janganlah melupakan milis DELTU-Club, milis ini sudah hampir 10 tahun berdiri. Jangan lupakan pendiri milis ini, wakakak . . ..

Yus - Bio 3
Kayane esih sreg nggo milis, tapi nek Group FB hanya untuk anggota tertentu (khususnya alumni 87), mau tidak mau harus kita hidupkan......

Komentar Iwan :
Hehehe, kemarin banyak yang nanya kayak Yus

Diantaranya Kun Ani. Milis ini sepi karena tidak banyak teman yang rutin
membuka e-mailnya.

Facebook Group Deltu-Club jadi ramai sekali karena memang facebook memang
relatif sedang populer ketimbang e-mail. Padahal basis milis kita yang
sudah 10 tahun ini adalah e-mail. Teman-teman terdaftar disini diwakili
oleh e-mailnya masing-masing.

Sementara di facebook group diwakili oleh akun facebooknya.

Benar kata Yus, bahwa facebook group Deltu-Club lebih user friendly,
karena juga postingan teman-teman juga masuk juga ke email dan bisa
dibalas hanya dengan mereply posting tersebut. Sangat simple dan enak.
Bahkan yang tidak mengerti teknologi (gaptek) sekalipun dapat
mengoperasikannya dengan mudah.

Yahhh, apapun sarananya, yang penting kita bisa terus saling kontak dan
menjalin tali silaturahmi.

Salam,


Ki Lurah Deltujak

Tribudi Yuswantoro:
Oke lah Pak Lurah . . . . .
Biarpun milis ini sepi bukan berarti melupakan apalagi melupakan pendirinya, he he he. Wong yang bikin saingan juga pendiri yang lama, wkakak . ..
Ternyata Pak Lurah mengikuti perubahan jaman, penuh inovasi . . . . .

Kamis, 28 Oktober 2010

Khabar dari Tanah Suci (2)


Kabar hari ini, Jum'at (29/10) : Ass. Alhamdulillah, kalau di sana tidur 2,5 jam saja udah cukup. Sekarang mau thawaf sunnah, tahajud dan menunggu shubuh. Ini nomor baru aku ya .... (Catur) - Dikirim dari no HP +966534856343

Khabar dari Tanah Suci (1)


Kabar dari drg. Tjatur di Tanah Suci 28 Oktober 2010: Ass. Kawan-kawan, aku bisa dihubungi lewat SMS di +966547362930. Alhamdulillah, td sebelum shubuh selesai towaf qudum. Pake BBM dan facebook sebetulnya bisa, ..... tetapi saya takut mengganggu ibadah. Jadi sementara SMS aja dulu ya .... Salam kangen untuk teman-teman semuanya ...

Rabu, 20 Oktober 2010

Silaturahmi Nasional Deltu: Suwun-suwun sedulur semua


Sedulur kabeh, inyong nambahi sitik ceritane Silatnas Deltu.

Nek Kang Iwan bingung arep crita mulai saka endi, aku tak crita mulai saka geget, guyup, gobyos nyiapna pertemuan silaturahmi nasional Deltu.

Acara anjang sana karo gendu gendu rasa warga Deltu, memang luar biasa. Jeng Kun wis nglaporna jumlah peserta sing bisa teka ngumpul guyup nang TMII.

Nek disebut ana panitiane sabenere ya ora patiya bener. Wong semua kaya spontanitas bae. Ana sing mikiri tempat, ana sing nyiapke penjemputan, ana sing ngurusi konsumsi, wara-wara, lan liya liyone. Termasuk urusan spontanitas ngumpulna iuran kanggo nanggulangi biaya sing ana.

Suwun suwun kanggo semua sedulur kabeh, sing wis isa teka, sing wis ndonga ora udan, lancar, sing wis iso mbantu nyiapna acara, sing wis guyub rukun ngumpulke sumbangan spontanitas, lan sa kabehe. Semua berjalan guyub, geget, gobyos, lan seneng. Suwun sedulur semua.

Selain silaturahmi, silatnas Deltu wingi mendiskusikan upaya nyata mengaktualisasikan semboyan Deltu "ngrumat kanca mlebu swarga". Dikoordinasikan oleh Pak Lurah Kang Sembodo lan Kang Kadar, kita telah menyiapkan kartu informasi mengenai pengumpulan dana sosial untuk mbantu kebutuhan sedulur Deltu yang membutuhkan. Ayo para kanca, secara rutin mengumpulkan dana saiklase ke rekening sosial Deltu. Nek ana sedulur sing urung duwe kartu informasi-ne, monggo kontak Kang Kadar. Ayo sedulur, "ngrumat kanca mlebu swarga".

Keputusan liya sing wingi didiskusikan adalah rencana silatnas Deltu berikutnya. Direncanakan tahun 2012, Deltu akan menggelar silaturahmi nasional, bertepatan dengan ulang tahun perak Deltu 25 tahun. Kali ini kembali Deltu Pwt akan diminta untuk menjadi tuan rumah. Kita akan "bali prakerta, ngrumat kanca". Ayo kita siapkan bersama-sama. ANa rencana bakti sosial kesehatan, para dokter/para medis Deltu diharapkan ikut berpartisipasi nantinya, dan sebagainya.

Sementara iku tambahan ceritane Kang Iwan karo Jeng Kun Ani.
Suwun sedulur semua

Salam,

Kris Ade Sudiyono

Selasa, 19 Oktober 2010

Drg Tjatur dan suami pamit Haji


Assalamu'alaikum wr.wb

Sedulur Deltu yang saya sayangi,
InsyaAlloh tgl 27 oktober 2010 saya beserta suami merencanakan untuk menunaikan ibadah haji....
Sehubungan dengan itu kami mohon maaf apabila selama kita berteman,...ada hal2 yang membuat sakit hati teman2 semua....mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya....
Kami juga mohon doa restu mudah2an kami diberi kelancaran dan kemudahan dalam menjalankan ibadah haji dan mudah2an kami bisa kembali ke tanah air dalam kondisi sehat, serta menjadi haji dan hajjah yang mabrur....amin ya robbal alamin.

Bagi teman2 yang belum berangkat, mudah2an diberi kemudahan untuk segera berangkat ke tanah suci, bagi yang sudah pernah berangkat dan ingin kembali ke sana, mudah2an juga segera terealisasi....amiieenn YRA.

Wassalamualaikum wr.wb

Dokumentasi Silaturahmi Nasional Deltu by Iwansams






Tartum di sarang penyamun. Eh salah, Tartum di antara para penggemar...














Pijet gratis, hanya ada di deltu









Joko Pamungkas, sebagian teman2 deltu mengenalnya sebagai kawan SMP1. Kini jadi warga deltu karena perkawinannya dengan Dewi Sos

Senin, 18 Oktober 2010

Silaturahmi Nasional Deltu (bagian 2)


Para tamu ternyata sudah sampai di rumah Eny Widowati (ex Fis-3) di Graha Mutiara, yang lokasinya tidak jauh dari pintu tol Bekasi Timur. Sementara saya yang tadinya mau menjemput di Km 44, justru datang belakangan. Maklum saja, mereka datang lebih cepat dari biasanya sehingga pengaturan waktu yang direncanakan meleset semua.

Dan begitulah. Akupun jadi warga Deltujak kedua yang menyambut kedatangan 11 tamu dari Deltupur yang pagi itu masih tampak kelelahan setelah menempuh perjalanan sepanjang kurang lebih 400-an km, dari Purwokerto menuju Jakarta. Ada Sembodo-Tina suami isteri, lantas Ety, kemudian Hery Peye, Hendro, Edi, Kadar, Ismurtyadi, Nono, Sapto dan Taufan (cabang Tegal). Kamipun berbincang-bincang ngalor ngidul sambil sesekali mencomot berbagai ragam kue2 dan mendoan yang sudah disediakan tuan rumah. Thank you banget lho En.

Tepat pukul 09.00 pagi kamipun bersiap menuju lokasi penginapan yaitu Hotel Desa Wisata, yang lokasinya berada di dalam kompleks TMII Jakarta. Di luar dugaan perjalanan sangat lancar, meskipun rombongan kami terpisah. Saya, Peye, Iis dan Kadar berada dalam satu mobil tiba duluan di pintu utama TMII, menyusul kemudian mobil yang disopiri Endro dan terakhir mobil yang disopiri Sembodo. Kamipun segera masuk, membayar sesuai ketentuan yaitu Rp 9ribu untuk mobil dan Rp 10.000 perorang.

Di lokasi penginapan setelah menghubungi resepsionis, kami akhirnya mendapatkan bangunan bernomor D-1 dan D-2. Masing-masing kamar yang bisa diisi oleh 20 orang, terdiri dari 10 tempat tidur bertingkat. Dilengkapi dengan dua WC dan dua kamar mandi. Rencananya memang satu kamar untuk bapak-bapak dan para anak lelaki, sedangkan kamar lainnya untuk ibu-ibu dan anak-anak perempuan. Kamipun segera leyah leyeh, terutama warga Deltupur yang tidak cukup tidur melepaskan penatnya. Kamar ibu-ibu kosong karena hanya berisi dua orang yaitu Tina dan Ety. Tetapi itu tak berlangsung lama karena sekitar pukul 11.00 WIB datanglah dua anggota panitia dari Deltujak yaitu Alfina dan Nina. Alfina juga mengajak puteri bungsunya menemani.

Tak lama kemudian menyusul hadir di lokasi Asep Adiyani ditambah isteri dan puterinya. Dengan membawa makanan tentu saja. Suasana mulai ramai, lantas semakin sore warga Deltujak yang datang semakin banyak. Teriakan, seruan, candaan khas ala Purwokerto pun pecah. Yang lucu ya tetap saja Ade yang datang dengan isteri dan rombongan. Seperti biasa dia menyalami semua dengan akrab dan tertawa-tawa, tetapi belakangan ketahuan kalau dia banyak lupa dengan nama teman-teman. Hahahaha.

Pada sekitar jam 14.00 WIB beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak disertai sejumlah anak-anak memutuskan membuang waktu sejenak untuk berkeliling di komplek TMII. Sementara para tamu terus berdatangan. Bersalaman, berpelukan ala teletubbies, mengoceh gaya bebek ketemu air, hehehehe, dan makanan tumpah ruah melengkapi perhelatan akbar di Jakarta itu. Suasana kebersamaan dan keakraban terasa sekali. Dan itu berlangsung sampai sore hari menjelang maghrib. Makan malampun segera disiapkan oleh panitia, dan terima kasih untuk Bowie, warga Deltujak yang dengan sigap mencarikan nasi rames untuk peserta Silaturahmi Nasional untuk makan malam.

Semuanya senang dan kenyang usai makan malam dan acara puncakpun dimulai didahului dengan sambutan Ketua Panitia, Kang Ade. Disusul pidato pembukaan sekaligus informasi terbaru mengenai kartu keanggotaan Deltu seumur hidup dari Kang Sembodo. Lantas pidato wakil-wakil kelas. Kelas Sos diwakili oleh Kang Nono, kelas Bio diwakili oleh Kang Maksum, kelas Fisika oleh peserta terjauh yaitu Kang Tartum yang baru saja mendarat dari penerbangan Ternate - Jakarta. "Saya bangun jam 5 pagi Waktu Indonesia Timur," katanya.

Ngantuk ternyata tidak menghalangi kang Tartum untuk berpidato paling panjang, sedangkan Nono pidatonya paling pendek. Tak lupa pula satu pengumuman dari Jeng Tjatur Yuliastuti yang tanggal 28 Oktober 2010 nanti akan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Makkah. Kita semua berdoa untuk jeng Tjatur. Alfatihah.

Setelah itu acara bebas diisi dengan macam-macam cerita dari Kang Sembodo, kang Hendro dan kang Tartum. Ramelah suasana dengan gelak tertawa ala SMA tahun 1980-an, hehehehe ..... lantas ada acara foto-foto dengan berbagai pose yang narsis luar biasa. Sampai para Deltu yunior terheran-heran melihat gaya berfoto ayah dan ibundanya yang tidak kalah dengan para ABG kalau diambil fotonya. Sebagian peserta memang bertekad untuk lek-lekan sampai pagi, dan itu benar-benar dilaksanakan oleh beberapa peserta yaitu ngobrol sampai jam 03.00 pagi. Saya sendiri menyerah karena mata memang sudah mengantuk. Usia tidak bisa ditipu.

Paginya. Acara dimulai pukul 06.00 pagi yang dipimpin fasilitator dari Selaras Outbond, pimpinan Kang Maksum. Diisi dengan acara fun game yang seru dan lucu. Acara digelar di lapangan Desa Wisata dan diikuti dengan antusias oleh para peserta Silatnas. Lihat saja foto-foto seru yang sebagian sudah saya tampilkan di facebook. Pendek kata acara Silatnas kali ini benar-benar tak terlupakan. Pada 5-6 Juli 2008, Deltu juga pernah menggelar acara menginap bersama di Kampung-99 Depok. Tetapi dari segi jumlah peserta, tentu saja kalah jauh dibandingkan acara 16-17 Oktober 2010 kali ini.

Siangnya, akhirnya kita mengadakan farewell party. Bagaimanapun ada pertemuan, maka ada pula perpisahan. Sebagian peserta dari Jakarta memanfaatkan sisa waktu yang ada untuk piknik berkeliling Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Sedangkan tamu dari Purwokerto juga berpisah, ada yang ke Serang (Ismurtyadi), ada pula yang menginap dulu di Jakarta satu malam (Sembodo, Tina dan Ety). Selebihnya langsung berangkat pulang menuju Purwokerto. Dari laporan Nono, mereka tiba di Purwokerto sekitar jam 01.00 malam.

Demikian laporan yang bisa saya tulis pada kesempatan kali ini. Detil-detilnya silahkan kalau mau ditambahkan. Kalau tidak salah Kun Ani Ratih mencatat beberapa data penting yang layak dibagi untuk sidang milis ini. Misalnya berapa orang yang datang, siapa saja dan berapa jumlah dana yang terkumpul hasil saweran untuk membiayai pertemuan kali ini.

Salam Perseduluran,



Iwan Sams

Silaturahmi Nasional Deltu (bagian 1)


Mau menulis darimana ya?

Bingung. Terlalu banyak momen penting. Terlalu banyak peristiwa yang
menarik saat Silaturahmi Nasional Deltu berlangsung. Tetapi baiklah saya
tulis saja. Karena kunci menulis yang baik itu sebenarnya sederhana :
menulislah seperti air yang mengalir.

Silaturahmi Nasional? Buat gagah-gagahan, tetapi sekaligus mengandung
kebenaran juga. Betapa tidak. Selain Deltu Pusat dari Purwokerto dengan
Ketua Umum DPP Deltu Sembodo Surarso dan Ibu Tina Sembodo, beserta 9 orang
anggota rombongan, ikut pula Taufan, wakil dari cabang Tegal. Seluruhnya
11 orang dengan dua armada mobil.

Lantas dari Deltu cabang Gresik Ruth Endah juga datang, dan peserta
terjauh adalah Deltu cabang Ternate yaitu Tartum. Deltu ini bukan sekedar
organisasi nasional, melainkan juga sudah menjelma menjadi organisasi
dunia, karena mempunyai cabang-cabang di Amerika Serikat, Jerman dan
Venezuela.

Jadi pantaslah jika kemudian pertemuan warga Deltu di Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) itu menjadi Silaturahmi Nasional. Belum lagi warga Deltu yang
mengikuti secara online pertemuan tersebut yaitu Tribudi Yuswantoro dari
Deltu cabang Malang dan Donny Cahyo Nugroho dari cabang Poso (Sulawesi).

Pertanyaan penting : berapa jumlah warga Deltu yang datang pada Silatnas
kemarin dan berakhir hari ini jam 13.00 WIB ? Ada beberapa versi. Versi
kang Kadar adalah 34 keluarga. Tetapi dengan banyaknya anggota yang datang
dan pergi, maka saya lebih percaya pada versi Kang Ade yaitu sekitar 50
orang (kurang lebih).

Bila demikian adanya, ini berarti Silatnas ini adalah pertemuan terbesar
pesertanya yang pernah diadakan di Jakarta ! Rekor baru telah tercipta.
Pendek kata tanggal 16-17 Oktober telah mencatat sejarah baru.

Lantas apa saja kegiatannya?

Yang jelas manusia berencana, Tuhan juga yang menentukan. Jadwal acara
kemarin banyak yang meleset sejak awal.

Pertama rombongan Deltu Purwokerto yang rencana berangkat 20 orang, dengan
tiga mobil ternyata hingga menit-menit menjelang keberangkatan jam 22.00
WIB tanggal 15 Oktober dari Purwokerto hanya siap 11 orang dengan dua
mobil.

Kedua, para pemegang stir mobil ternyata berpengalaman sebagai sopir
travel sehingga hanya dalam tempo kurang dari delapan jam berhasil
mencapai Jakarta. Alhasil yang tadinya diperkirakan sampai Jakarta jam
07.00 ternyata jam 05.00 sudah mencapai beranda Jakarta.

bersambung