Rabu, 09 Desember 2009

"Korupsi" di SMAN2 Purwokerto


Memperingati tanggal 9 Desember 2009 ini sebagai hari anti korupsi, nih jadi teringat sesuatu di sma2 pwt dulu... Kategorinya ya masuk sebagai korupsi, cuma gak tahu bisa masuk untuk diselidiki KPK apa tidak ya gak tahu, mestinya ya tidak wong kejadiannya sudah dulu banget... dan pelakunya kalau diselidiki ya banyak juga sebenarnya.. . (Hayo padha mau ngaku apa tidak)... Kerugiannya berapa, siapa yang menanggung ruginya itu... Pokoknya judul thread ini adalah Korupsi di SMAN2 Pwt, kalau mau lebih lengkap ya ditambah 'jaman dulu'. Baca saja terus lanjutannya ini.

Mudah-mudahan masih padha ingat kalau pelajaran olahraga (yang bukan teori lho ya), biasanya kan siswa sudah ganti seragam olahraga yang warna biru itu (kayak seragamnya City apa seragamnya Lazio persisnya ya ?). Kalau yang laki biasanya ganti di kelas, kalau yang perempuan ganti dimana ya (lupa aku tempatnya). Terus habis itu kumpul di lapangan dan diabsen sama pak Gi (CMIIW, wong namanya lupa2 ingat). Setelah lengkap, semua disuruh keliling lapangan sekolahan depan tapi lewat jalan bukan di pinggir lapangannya. Jadi biasanya mengikuti arah berlawanan jarum jam (ini kayaknya juga bener, soalnya kalau searah jarum jam, nanti ngelawan arus).

Terus korupsinya dimana ? (ya bentar dong, ni lagi ngingat-ngingat lagi, kalau gak sabaran, yang dikorupsi ceritanya ini saja lho).

Pak Gi biasanya instruksi lari-lari kecil keliling 3 putaran, terus ke arah jalan tanah (tahun 84-87 dulu belum diaspal) terus masuk ke jalan besar, berlari di trotoar biasanya, terus belok kiri masuk jalan ksatrian dan masuk lorong sekolahan lagi. Genap 1 putaran dan terus sampai 3 putaran. Itu normalnya.

Terus korupsinya dimana sih ?

Waktu itu kan ada 4 unit (apa 3 unit ya) bangunan kelas yang di pojok barat lapangan menghadap ke timur membujur utara-selatan. Tentu saja kalau pas di sebelah barat bangunan itu akan tidak kelihatan oleh pak Gi (hehe... wong pak Gi sendiri gak ikut lari). Nah ini yang pelaku korupsi beraksi, saat putaran pertama, dia (atau sering mereka) cuma lari sampai sini saja, sementara yang lain tetap lari. Para koruptor ini menunggu temannya yang lain berlari sampai putaran yang kedua atau malah yang ketiga, kemudian baru ikut lari kembali untuk putaran tersisa.

Nah betul kan itu sudah tergolong korupsi, jadi bertobatlah wahai para koruptor... mumpung masih ada kesempatan bertobat.

Kalau tidak ingin diproses di KPK, ya coba lah saat reuni-an kembali di sekolahan (yang entah kapan lagi), lunasi lah hutang-hutang lari sekian putaran sesuai dengan jumahyang dulu dikorupsi... .

ps. sorry kalau bikin judulnya dibuat mengerikan dan dapat merugikan nama baik sekolahan... .

Salam semuanya,

Iqmal

(Diposting Iqmal Tahir di milis deltu-club@yahoogroups.com)


Ps: Gambar illustrasi tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya, waspadalah...!!!

Tidak ada komentar: