Selasa, 21 Oktober 2008

Nengok bayi Pasangan Drg Tjatur Yuliastuti & Drg Sugeng Winarno

Kabar gembira datang dari Tjatur Yuliastuti yang telah mendapatkan anak laki-laki, bernama Afkar Naufal Winarno, 2,5 bulan.
Berita ini sontak membuat kami berkeinginan untuk menengok sekaligus ingin turut merasakan kebahagiaan pasangan keluarga dokter gigi ini.

Maka dirancanglah rencana berkunjung ke Depok. Tanpa perlu persiapan yang berarti, dan tanpa bawa kado (yang ini sih ndableg banget nih, jangan ditiru ya, hehehe) akhirnya Adjib, Iwansams, Asep, Alfina sepakat rame-rame berkunjung ke sana. Nina yang sedianya ikut bergabung, karena kesibukan akhirnya tidak bisa datang. Justru Kun Ani Ratih, yang konfirmasi paling akhir, tapi malah duluan sampai Depok. Terang aja dia duluan, karena perjalanan ke Depok dia tempuh naik kereta Depex (Depok Express), anti macet, sementara kami bertiga Asep, Adjib, Iwan menggunakan kendaraan sendiri. Sepanjang perjalanan pun kami masih membicarakan topik reuni akbar tempo hari yang masih hangat dalam ingatan kita.

Keluarga Tjatur ini memang bener-bener keluarga yang pantas dicontoh warga Deltu, Mas Sugeng bener-benar ramah menerima kedatangan kita, walaupun lebih senior dengan kita, tapi suami Tjatur ini benar-benar bisa bergabung dan menyatu dengan kita.

Jadilah akhirnya acara nengok bayinya Tjatur ini bak reuni kecil Deltu. Asep, Adjib & Iwan, seperti biasa datang selalu dengan status “bujangan”, sementara Kun Ani Ratih, yang datang duluan, tak lama kemudian suaminya, Mas Dikarioso yang seorang pelaut juga datang bergabung (konon mottonya hebat banget, Jaya di laut, buaya di darat, hahaha). Alfina seperti biasa, selalu datang bersama suaminya yang ramah dan supel, Mas Yudhi Irianto, arek Madura asli.

Saat kami datang, tuan rumah langsung mengajak nengok si upik, adek Naufal di kamarnya. Wah ternyata bener-bener montok. Baru berumur 2,5 bulan,tapi bobotnya udah 6,5 kg. Spontan kami yang berkumpul di situ, mendoakan ananda, agar menjadi anak yang sholeh, bermanfaat bagi Negara dan bangsa, serta dapat menjadi kebanggaan bagi kedua orang tuanya.

“Rabbana hab-lanaa min azwaajina wadzurriyyaatinaa qurrota a’yun. Waj’alnaa lil muttaqiina imaama”
"Ya Allah, jadikanlah pasangan kami, dan anak keturunan kami, cahaya & pelita hati kami, yang selalu membahagiakan kami. Jadikanlah kami menjadi golongan orang-orang yang bertaqwa, amiiin"

1 komentar:

Anonim mengatakan...

maaf, saya pernah se lifting dengan bu Catur di FKG UGM '87. Bolehkah saya minya info no hp atau email bu Catur? Thx. Aslam