Minggu, 02 September 2007

Perkumpulan Alumni Senior Kita

Paguyuban Asale Sekang SMAN Dua

Terbentuknya Paguyuban ini sebetulntya mirip kisah paguyuban sejenis, yaitu berawal dari acara tilpun-tilpunan. Yang main tilpun-tilpunan adalah beberapa orang lulusan SMA Negeri 2 tahun 1974 yang kebetulan saat itu berada atau tinggal di Jakarta dan sekitarnya. "Nah, angger wis bola-bali ngobrol lewat telpun, ya lumrah angger terus kepengin jumpa muka," begitulah kata Budi Purwanto dan Hartoyo, dua tokoh penggagas Asmanda.

Dan akhirnya copy darat pertama dilakukan pada 26 Mei 1996 di rumah Sudjoko Wardojo, piyantun Kroya, yang tinggal di Bekasi. Pertemuan itu dihadiri oleh 12 orang, yang saat itu belum semuanya menikah. Jan gayeng banget lho, ketemu kanca-kanca lawas. Pada pertemuan itu, sebagian yang hadir sudah rasan-rasan untuk membangun suatu paguyuban dengan menyandang nama tertentu. Namun mereka belum mendapat ide nama apapun.

Juli 1996, kelompok ini lagi-lagi melaksanakan pertemuan. Kali ini di rumah Hartoyo, di kompleks BBD, Ciganjur. Sambil ngobrol ditambah guyon, plus cemal-cemil jajanan, mendoan, getuk lan liya-liyane, tercetuslah ide nama Asmanda dari kata Asale Sekang SMAN Dua. Sebagai Ketua Paguyuban, terpilihlah Budi Purwanto. "Sebab dia ini dongkolan Ketua OSIS, dengan pengalaman yang tak perlu diragukan lagi," kata salah satu teman.

Kabarnya, pertemuan-pertemuan yang berlangsung gayeng itu selalu sukses berkat kepiawaian Slamet Priyanto -- biasa dipanggil Mas Met - yang begitu rajin menebarkan woro-woro melalui getok tular di antara para alumni 1974. Jika pada awal pertemuan hanya dihadiri 12 orang, pada pertemuan kedua tambah lagi menjadi 19 orang. Kali ini tidak hanya yang tinggal di Jabotabek, melainkan ada juga yang nglurug dari Tanjung Pandan, Belitung yaitu Fathonah, puteri asal Sampang asli.

Asmanda dulu berjudul Asmanda 73-74. Nama ini kemudian berubah gara-gara para anggotanya protes melalui unjuk rasa yang cukup seru. "Kepriwe arep dibatasi 73-74 thok, lha anggota sing lulusan '73 jebule kagungan garwa lulusan '75. Terus ana anggota sing lulusan tahun '74, eeee .... gandengane deneng sih lulusan '76," demikian penuturan Hartoyo. Bahkan ada juga lulusan '71 yang bergabung di Asmanda, karena tertarik melihat gayengnya kumpulan adik-adiknya itu.

Demikianlah, pertemuan demi pertemuan berlangsung secara berkala dengan tempat yang berbeda-beda, ning ajeg nganggo bumbu guyon lan hidangan komplit. Pada pertemuan bulan Juni 2000 lalu, para anggota Asmanda berhasil menghimpun dana Rp 1.500.000,- dan disumbangkan untuk acara Reuni Emas SMA Negeri Purwokerto. Juga punya BAKORTANAS - Badan Koordinasi Tanya Jawab Asmanda.

Dalam daftar anggota Asmanda kini tercatat 63 nama keluarga, termasuk sejumlah alumni yang ada di Bandung. Lha mengko nang wulan September 2000, Asmanda arep melu ngramekaken acara Puncak Reuni Emas SMA Negeri Purwokerto, terutama dalam acara karnaval, yaitu dengan menampilkan kesenian tradisional ebeg-ebegan.

Melalui ASMARI ini, keluarga Asmanda ingin menyampaikan salam untuk semua alumni. Sampai jumpa di bulan September nanti. Keterangan lebih lengkap tentang Asmanda bisa dilacak melalui :

Hartoyo
Komplek BBD Blok AI No. 5
RT 004 RW 03, Ciganjur, Jakarta 12630
Telp. (021) 727 0506

Budi Purwanto
Jl Mayang III F, Komplek Billy & Moon Blok AG-5/12
Jakarta 13450, Telp. (021) 8656838

Sumber : Bulletin ASMARI Edisi Agustus 2000

Tidak ada komentar: