Kamis, 17 April 2008

Kumpul-kumpul di Kalibata Mall

SETELAH melalui perbincangan di milis berhari-hari, pada Kamis malam, 17 April 2008 terselenggara juga acara kumpul-kumpul sejumlah anggota The Deltu’s Club. Memang, rencana semula untuk mengadakan olahraga futsal terpaksa dipending, berhubung kita tidak kebagian lapangan untuk bermain futsal. Baik jam 19:00 WIB maupun jam 20:00 WIB sudah dipesan oleh pemain lain.

Saya datang ke Kalibata Mall sekitar pukul 19:07 WIB, ngebut dari kantor yang berlokasi di Rawamangun memakai sepeda motor. Tadi sempat ragu-ragu, mau menggunakan busway, KRL ataukah mobil menuju ke lokasi pertemuan. Ada dua meeting yang harus saya ikuti di kantor. Dan selesai pas saat azan Maghrib berkumandang. Arloji saya menunjukkan pukul 18:15 saat saya siap berangkat ke Kalibata.

Saya fikir mustahil saya tiba tepat waktu bila menggunakan moda transportasi lain. Akhirnya saya putuskan menggunakan sepeda motor. Ini kendaraan paling cepat yang bisa mencapai lokasi, dan paling tepat menembus kemacetan lalu lintas pada jam-jam pulang kantor di Jakarta yang padat saat itu. Dan tampaknya dugaan saya benar adanya. Setelah masuk ke lokasi parkir, saya segera bergegas menuju lantai 2.

Saya naik menggunakan travelator yang terletak di samping Giant Supermarket, langsung menuju meeting point yang terletak di lobby Mall Kalibata. Akupun sampai di depan restoran Pizza Supermarket, tak satupun makhluk kutemui di tempat itu. Terbersit sedikit kekhawatiran, jangan-jangan pada masih terjebak macet saat ini. Segera kukirim SMS pada Adjib, Asep dan Yus.

Kabar dari Yus melegakan. ”Hayo ke sini Wan. Sudah ada lima orang nich yang datang. Kita kumpul di restoran Solaria. Dari Pizza Hut lurus saja, ketemu JCO lantas belok kanan,” ujar Yus di telepon pada saya. Sayapun segera bergegas mencari restoran yang dimaksud. Dan ternyata restoran itu sudah kelewatan saat saya menuju ke lobby Mall tersebut tadi ! Sayapun segera masuk ke restoran yang cukup besar itu.

Suasana restoran cukup ramai. Ruangannya juga luas sekali. Dan di pojok restoran, sejumlah pria menyambutku dengan senyum lebar : Tribudi Yuswantoro (Yus), Makhsun Al Makky (Max), Adiyani (Asep), Hardiyanto (Yanto) dan satu lagi, waduh, aku ndak tahu namanya. Penasaran deh. Orang baru semacam inilah yang selalu membuatku selalu ingin datang pada setiap pertemuan demi pertemuan Deltu Club.

Belakangan aku tahu, pria tegap yang memakai peci ala pak Haji itu adalah Darno. Dia abdi hukum, seorang polisi yang bekerja di lingkungan Polda Metro Jaya. Sesaat perbincangan kami menyinggung soal tilang polisi dan pembuatan SIM. Darno nyengir. Tetapi dengan senang hati dia melayani topik tersebut. Tak lama kemudian menyusul datang ke tempat pertemuan adalah Adjib Al Hakim, Sujangi dan Eko Priyanto.

Kamipun segera memesan sejumlah makanan dan minuman pada petugas restoran Solaria. Aku memilih cappucino dingin, sama dengan pilihan Makhsun. Makanannya snack saja. Teman-teman lain, ada yang memesan nasi goreng, ayam goreng dan sejumlah makanan lainnya. Sembari makan, mulut kami tak henti berceloteh dan saling bertanya kabar teman-teman yang lain.

Kebetulan Asep membawa dua buah buku data alumni 1987. Buku fotokopian itu membantu kami mengingat sejumlah teman lama yang pernah akrab bertahun lalu. Bahkan aku sempat menelepon Slamet Iwandito (Udit), salah satu teman seangkatan yang tinggal di Bandung. Dia sangat gembira dihubungi kawan-kawan lamanya. Di Bandung, selain Udit, ada pula Kasid dan Hartini. ”Sesekali kita ngumpul di Bandung yukh,” ujar Asep, yang seperti biasa, teman yang paling heboh berceritera.

Kami ngobrol di Solaria sampai sekitar pukul 21:00. Kami mesti berhenti, karena restoran harus tutup. Meski demikian, penasaran karena tak bisa main futsal, kami menuju lantai 3 mall tersebut untuk melihat lapangan futsal tersebut. Wah, ternyata menarik juga. Di situ kami sudah ditunggu oleh Herry Drajat Setiawan yang terlambat datang karena ada urusan di kantornya yang tak bisa dia tinggal.

Foto-foto yang diambil dengan kamera handphone dapat teman-teman lihat di halaman ini. Memang kualitas gambarnya tidak terlalu bagus, tetapi lumayanlah sebagai tombo kangen. Terbetik ide untuk menggelar pertemuan yang lebih khusus. Menginap, misalnya. Untuk mengisi kegiatan positif keluarga di masa liburan.

Apalagi Makhsun Al Makky, teman kita ini adalah profesional yang berkecimpung dalam dunia outbond training bersedia untuk menyusun acara family gathering. ”Tempatnya di studio kami di Citarik, Sukabumi,” ujar Makhsun, mantap.

Teman-teman cukup antusias mendengar rencana itu. Saya sendiri berminat, dan mungkin akan berencana mengambil cuti bila hal tersebut jadi dilaksanakan. Tentu asyik berkumpul bersama teman-teman dan seluruh anggota keluarganya. Rencananya acara tersebut digelar bersamaan dengan liburan sekolah anak-anak pada Juni atau Juli mendatang.

Kita bersama-sama akan mencoba mengajak sebanyak mungkin alumni untuk bisa mengikuti acara tersebut. Baik yang tinggal di Jakarta, Bandung, Purwokerto maupun kota-kota lainnya. Tujuannya untuk menjalin keakraban dan tali silaturahmi yang sudah sekian lama terputus. Modal untuk mengadakan acara tersebut bisa ditanggung bareng-bareng. Dan saat ini database alumni yang sudah terkumpul sekitar 71 nama.

Untuk membicarakan acara tersebut, maka rencananya akan dilakukan family gathering tanpa menginap di Bumi Perkemahan Cibubur pada bulan Mei mendatang. Selanjutnya dibentuk kepanitiaan untuk mempersiapkan acara lebih matang. Saya berharap rencana ini bisa berjalan dengan baik. Tentu promosi dan informasi harus disebarkan seluas mungkin dan sejelas-jelasnya. (Laporan : Iwan Samariansyah)

Tidak ada komentar: